Namanya Monica (15). Siswa Madrasah Tsanawiyah Yapi Pakem Sleman ini berkesempatan menjadi pembicara dalam The World Health Organization (WHO) 8th Millestone of Global Campaign for Violance Prevention di Ottawa, Kanada tanggal 19-20 Oktober 2017 mendatang.
“Benar Monica adalah siswa MTs Yapi dan tinggal di sebuah asrama,” kata Nadhif.
Monica berhasil memperoleh kesempatan terbang ke Kanada usai memenangkan sebuah lomba penulisan esai yang diadakan Yayasan Sayangi Tunas Cilik yang merupakan bagian dari organisasi Save The Children di Indonesia. Monica rencananya berangkat bersama lembaga Save the Children ke Kanada 16 Oktober 2017.
Dalam forum WHO di Kanada tersebut Monica akan membacakan hasil tulisannya mengenai perilaku kekerasan yang diterima anak-anak baik selama berada di dalam maupun di luar asrama miliki yayasan sosial. Pertemuan itu akan dihadiri perwakilan dari negara-negara yang tergabung di PBB, NGO, serta perwakilan anak dari berbagai belahan negara.
“Ia akan ceritakan pengalamannya menghadapi kekerasan, lebih kepada perspektif anak tentang kekerasan, bagaimana ia menemukan itu di dalam dan di luar panti sebagai upaya penanganan kekerasan terhadap anak di dunia. Ia juga akan sampaikan kondisi keluarganya seperti yang ia tulis di dalam esai,” terang Nadhif.