“Locavore memenangkan Penghargaan Restoran Berkelanjutan di Asia, dihargai sebagai restoran dengan peringkat tanggung jawab sosial dan lingkungan tertinggi, sebagaimana ditentukan oleh mitra audit Food Made Good,” ujar Asia’s 50 Best Restaurants mengatakan dalam siaran pers.

Locavore tetap menjadi satu-satunya restoran Indonesia yang ada di daftar bergengsi tersebut, memberikannya gelar Restoran Terbaik di Indonesia.
Sementara Locavore membawa pulang dua penghargaan tahun ini, peringkatnya di daftar 50 Restoran Terbaik Asia turun secara signifikan dari 21 tahun lalu menjadi 42.
“Biarkan itu menjadi alasan untuk bangkit lebih cepat! Sangat bangga dengan tim yang bekerja terkeras di Asia,” tulis Locavore di posting Instagram-nya. “Terima kasih, semuanya, atas dukungan dan apresiasi Anda. Sekarang ayo kita mencapai yang lebih tinggi lagi!”
Terletak di dataran tinggi Ubud di Bali, Locavore dikenal dengan hidangannya yang luar biasa dengan hanya menggunakan bahan-bahan lokal. Koki Locavore Eelke Plasmeijer dan Ray Adriansyah menerapkan praktik ramah lingkungan baik di dalam maupun di luar dapur mereka.

Seperti dijelaskan di situs resminya, Locavore menggunakan semua limbah dapur yang dapat dimakan untuk memberi makan babi atau membuat kompos untuk kebun sayurnya. Limbah yang tersisa dipilah dan didaur ulang oleh Eco Bali Recycling. Locavore menggunakan kayu daur ulang untuk membangun restorannya dan memasang panel surya pasif di atapnya untuk mengurangi konsumsi listrik setidaknya 50 persen.
Sementara itu, restoran makan Prancis Singapura Odette naik lima tempat untuk mengklaim tempat teratas dalam daftar tersebut, menggeser Bangkok Gaggan, yang telah menjadi restoran No. 1 selama empat tahun terakhir.
Gaggan harus puas dengan posisi runner-up, diikuti oleh Den asal Jepang dan Suhring asal Bangkok. Menempati posisi lima teratas adalah restoran Prancis yang berbasis di Tokyo, Florilege.