Supriadi berasal dari di Desa Sambueja, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, sebuah desa yang berjarak sekitar 45 km dari Kota Makassar, Sulsel. Nantinya, dia akan berangkat Bangkok, Thailand, bertemu dengan 300 delegasi dari seluruh dunia.
“International Leaders Model United Nations adalah kesempatan besar bagi saya. Saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini, karena di masa mendatang bangsa atau bahkan dalam skala daerah regional saja, mereka selalu membutuhkan ide-ide kreatif untuk membangun kualitas daerah masing-masing,” kata Supriadi kepada detikcom, Kamis (10/1/2019).
Esai itu, kata Supriadi, soal penanaman nilai-nilai kepedulian dan kemanusiaan kepada pelajar SMA yang ada Maros. Dia berharap nama membawa harum nama Indonesia.
Terkait tema yang akan dibawakan, dia akan berbicara soal sejarah panjang konflik perdagangan antara China dan AS. Dia menjelaskan tema ini akan merujuk pada efek perang dagang China dan AS terhadap Thailand.
“Jadi kita tidak bisa membicarakan negara kita tapi kita diminta untuk berbicara tentang negara lain terhadap tema besar itu,” ungkapnya.
Hal yang menarik, Supriadi si anak desa ini terhambat biaya perjalanan menuju ke Negeri Gajah Putih. Padahal konferensi ini akan berlangsung pada akhir Januari mendatang. Dia pun membuka donasi bantuan perjalanan dirinya.
“Iya terkendala biaya untuk tiket perjalanan ke sana. Sisanya sudah ada pihak yang bantu saya,” ungkap dia.